Dalam
postingan kali ini saya akan berbagi tentang Proses Penyusunan Kitab Suci
Katolik. Silahkan anda baca dan simak terlebih dahulu beberapa hal penting
berikut ini sebelum anda mendownloadnya untuk mendapatkan materi yang lebih
terperinci lagi.
Pengantar
Bagi umat
beriman Kitab Suci memegang peranan yang sangat penting. Ia menjadi sumber tertulis
yang utama untuk memahami karya penyelamatan Allah kepada manusia sepanjang
zaman. Ia juga menjadi sumber referensi dan inspirasi untuk mengembangkan
imannya. Karena kedudukan dan perannya yang sangat penting itu, maka setiap
orang beriman perlu memahami Kitab Suci secara benar. Pemahaman tersebut akan
berpengaruh pada sikap dan tindakan orang beriman dalam mendudukkan dan
memperlakukan Kitab Suci bagi kehidupan berimannya. Pemahaman yang benar itu
menyangkut pemahaman tentang sejarah terjadinya, latar belakang atau konteks
sejarah saat Kitab Suci itu disusun, latar belakang penulisnya, jenis sastra
dalam penulisannya, isi dan maksud penulisannya.
Kitab Suci Perjanjian Lama
Kitab Suci
Perjanjian Lama seperti yang dimiliki umat Kristiani saat ini disusun melalui
proses yang panjang sekitar lebih dari sepuluh abad, sejak abad XI SM sampai
kurang lebih abad I Sesudah Masehi. Pada mulanya berupa kumpulan cerita-cerita
tentang pengalaman bangsa Israel dalam hubungannya dengan sejarah bangsanya dan
sekaligus peranan serta kehadiran Allah dalam seluruh perjalanan hidup mereka.
Pengalaman-pengalaman penyelamatan Allah sepanjang sejarah mereka itu
diceritakan kepada anak cucu mereka secara turun-temurun. Hingga suatu saat ada
orang-orang tertentu, yang mendapat ilham Roh Kudus menyusun dan menuliskannya
menjadi sebuah buku utuh seperti yang kita miliki sekarang ini.
Kitab Suci Perjanjian Baru
Hal
yang serupa juga terjadi dengan Kitab Suci Perjanjian Baru. Ke 27 Kitab dalam
Perjanjian Baru, tentu saja tidak langsung jadi, tetapi melalui proses yang
kurang lebih 100 tahun. Ketika Yesus masih hidup, tidak seorangpun di antara
murid-murid-Nya yang terpikir untuk mencatat tentang apa yang Ia lakukan atau
Ia katakan, atau segala sesuatu tentang kehidupan-Nya. Mereka hanya ingin
menjadi murid Yesus yang mengikuti Yesus ke manapun Ia pergi, mereka tinggal
bersama Yesus, mereka belajar mendengarkan ajaran-Nya, dan menyaksikan tindakan
Yesus.
Baru
sesudah Yesus dibangkitkan, mereka mulai merasakan arti kehadiran Yesus bagi
hidup mereka, dan bagi banyak orang yang selama ini mengikuti Yesus percaya
kepada-Nya. Sesudah Yesus bangkit, para murid mulai sadar, bahwa Ia yang selama
ini diikuti adalah sosok yang menjadi kegenapan janji Allah, sebagai Tuhan dan
Juru Selamat. Peristiwa Pentakosta seolah membakar hati mereka untuk mulai
berani bercerita kepada banyak orang tentang siapa Yesus sesungguhnya. Berkat
Pentakosta, mereka mulai keluar dari persembunyian, dan pergi ke berbagai
tempat menceritakan secara lisan tentang ajaran, karya (mukjizat-mukjizat),
serta hidup Yesus.
Dari situ
terbentuklah semakin banyak kelompok orang yang percaya kepada Yesus di
berbagai kota, tapi sampai ke wilayah di luar Palestina. Karena orang-orang
yang percaya kepada Yesus itu tersebar di berbagai kota, dan tidak selamanya
para rasul bisa hadir di tengah mereka, maka kadang-kadang komunikasi dilakukan
melalui surat. Surat itu bisa berisi wejangan untuk menyelesaikan masalah atau
pengajaran atau cerita-cerita tentang kehidupan Yesus.
Baru sesudah
para murid meninggal dan umat yang percaya kepada Yesus Kristus semakin banyak,
muncullah kebutuhan akan tulisan baik mengenai hidup Yesus, karya-Nya,
sabda-Nya maupun akhir hidup-Nya. Berkat bimbingan Roh Kudus, mereka menuliskan
kisah tentang Yesus berdasarkan cerita-cerita dari para saksi mata, para
pengikut-Nya yang sudah beredar dan berkembang luas di tengah-tengah (bacalah
Lukas 1:1-4). Tentu tulisantulisan tersebut dipengaruhi oleh kemampuan, iman
dan maksud serta tujuan penulis serta situasi jemaat yang dituju oleh tulisan
itu.
Oleh sebab
itu, kita tidak perlu heran jika tulisan-tulisan dari para penulis tentang
Yesus tersebut terdapat perbedaan. Sebab, mereka bukan menulis suatu laporan
atau sejarah tentang Yesus melainkan melalui tulisan itu mereka mau mewartakan
iman mereka (dan iman jemaat) akan Yesus Kristus, sebagai Tuhan dan Juru
Selamat.
Nah,
untuk memahami secara lebih mendalam tentang proses penyusunan Kitab Suci,baik
Kitab Suci Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, di sini saya menyajikan
materi yang(kurang lebih) lengkap mengenai hal itu. Materi ini dapat anda
download secara gratis dan kemudian dapat anda simpan sebagai salah satu bahan
dalam mendalami Kitab Suci.
Ini link downloadnya, silahkan klik:
atau
Jika anda merasa kesulitan untuk mendownloadnya, silahkan
KLIK DI SINI untuk mengetahui cara mendownloadnya.
Sekian postingan saya tentang Proses Penyusunan Kitab Suci, semoga bermanfaat.
==Salam, paknga2017==
No comments:
Post a Comment